Halo-halo Bandung kota kenannkenangan....
Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api...
Mari Bung rebut kembali....
02 SATU HARI LAGI.mp3
02. BILA KAU YANG MEMBUKA PINTU.mp3
05. HATIKU PERCAYA TRUST IN YOU.mp3
Aku Percaya.mp3
Allah peduli.mp3
angel idola cilik - tuhan slalu punya cara.mp3
Bapa yang kekal.mp3
datanglah Roh Kudus.mp3
Dia_Mengerti.mp3
Doa Bapa kami.mp3
HIDUPMU BERHARGA BAGI ALLAH.mp3
INDAH PADA WAKTUNYA.mp3
Joy_tobing,_ingat_kasihNya.mp3
Lagu Rohani Kristen - Ku Tak Akan Menyerah.mp3
Maria_Shandi_-_Selalu_Di_Hatiku.mp3
Nikita - Hati Sebagai Hamba.mp3
Nikita - Janjimu Seperti Fajar.mp3
PELANGI SEHABIS HUJAN.mp3
SARI SIMORANGKIR - DENGAN SAYAPMU.mp3
Sari Simorangkir - Kaulah harapan.mp3
Selalu Ada Jalan.MP3
Tiang awan tiang api.mp3http://www.blogger.com/img/blank.gif
True Worshippers_Kaulah Segalanya.mp3
Tuhan Pasti sanggup.mp3
Tuhan Selalu Punya Cara.mp3
Jembatan Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Bandung melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m.
Dan diberi nama Jembatan Pasaupati karena jembatan ini menghubungkan dua jalan yaitu Jl. Pasteur dan Jl. Surapati. Jembatan ini kini mulai banyak dikenal oleh masyarakat luar Bandung, Sehingga layak untuk menjadi Ikon baru kota bandung selain gedung sate.
Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari pemerintah Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya, pada 26 Juni 2005, uji coba pertama sudah dilakukan.
Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki "Dalem Kaum I", kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811). Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.
Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Di daearh Bandung sekarang, jalan raya itu adalah Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Asia Afrika - Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.
Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat kota Bandung sekarang). Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.
Sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibukota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).
Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.