Tanggal 18-19 Maret 2011, Step One yang berlokasi di Jl. Nurtanio 65 Bandung, mengadakan Open House. Dalam Open House ini digelar berbagai macam lomba dantaranya ada Lomba Mewarna, Puzzle, membaca, minum susu, menghias pot dan juga lomba minum ice cream.
Kegiatan Open House ini bertujuan untuk memperkenalkan Step One kepada masyarakat luas.
Obyek wisata Maribaya yang di ketinggian diatas 1000 meter menawarkan banyak pesona yang sayang untuk dilewatkan. Obyek wisata seluas 5,5 hektar ini memiliki daya tarik mata air panas mineral, air terjun, hingga panorama hutan yang elok.
Dengan teknologi yang dimiliki oleh Jepang, mungkin rasanya kita tidak percaya Tsunami dahsyat mampu menerjang kota Sendai dan sebagian wilayah Tokyo.
Gempa bumi berkekuatan 8,9 skala Richter yang terjadi di Jepang, Jumat (11/3/2011) siang, tercatat sebagai gempa terbesar sepanjang sejarah yang pernah terjadi di Negeri Sakura. Gempa yang disusul dengan tsunami ini meluluh lantahkan kota Sendai-Jepang.
Tsunami juga menerjang Kota Sendai di bagian utara Jepang, Jumat (11/3) menewaskan sepuluh orang. Sementara di Tokyo, korban bencana itu tercatat 19 orang. Diperkirakan, jumlah korban tewas akan terus bertambah. Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter itu juga menyebabkan kebakaran dan kepanikan di sejumlah wilayah.
Kerugian akibat guncangan gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada hari Jumat lalu mencapai sekitar 10 miliar dollar AS atau Rp 87 triliun.
Lagu ini tercipta hanya khusus buat kamu kamu Yang suka dower bibirnya Kalo yang cewek, merasa dirinya asyik padahal ababil Jangan diambil hati, lalala lilili...
Pada akhir Dinasti Ming (awal abad ke-17) di Fuzhou, ada seorang pria bernama Meng Bo, tinggal di sebuah desa kecil. Dia berkepribadian baik dan berbakti kepada orang tuanya. Bakti Meng Bo pada ibunya sangat diketahui oleh para tetangga. Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan daging.
Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat lagi. Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan tetangganya dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat. Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan. Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi. Kisah berbaktinya Meng Bo pada ibunya beserta resep baksonya, cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk berdatangan untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.